Hai Hujan


Hujan Turun

Hujan datang..                                                      

Meluncur lihai tanpa aba-aba menyulap langit mendung

Mengalir deras tanpa menunggu sang empu rindu

Atap rumah basah daun-daun basah

Jalanan serta ladang turut basah

Jemuranku tidak

Alhamdulillah aku sudah menyelamatkannya

Lalu, burung-burung berhenti menari

Mereka saling menyelimuti diri

Langit sepi, kosong

Hujan belum berhenti, padahal segera ku harap pelangi

Aku menyerah pada gemericik hujan yang menahanku berdiri di gardu

Aku juga pasrah ketika beribu buliran air menyerang tubuhku

Semakin kencang, aku seperti atap, daun, jalanan bahkan ladang

Basah bersama hujan, membuat ku semakin rindu

Akan  kehadiranmu yang sekarang pilu

Melambai lembut kepadaku

Hai… Apa kabar mu ?

Sekali lagi, Bolehkah aku rindu ?

Sampai besok dan seterusnya selalu rindu


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FEATURE BIOGRAFI (SOSOK)

Luka Membuat Lupa Manusia

Kakung Tiada